Hybrid fiber coaxial adalah teknologi jaringan yang memadukan keunggulan kabel serat optik dan koaksial. Jaringan ini pun akan menghasilkan koneksi internet yang stabil sekaligus efisien. Namun, bagaimana cara kerja dan keunggulan HFC? Mari simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini!
Key Takeaways:
- HFC adalah teknologi jaringan yang menggabungkan kabel serat optik dan koaksial untuk menghadirkan internet cepat dan stabil.
- HFC menawarkan efisiensi tinggi dengan biaya lebih terjangkau bila Anda bandingkan dengan jaringan full fiber.
- Teknologi ini cocok untuk kebutuhan digital modern seperti streaming, gaming, dan kerja jarak jauh.
Apa Itu Hybrid Fiber Coaxial?
Hybrid fiber coaxial (HFC) merupakan jaringan broadband yang menggabungkan kabel serat optik dengan kabel koaksial. Fiber optic membawa sinyal dari pusat jaringan (headend) menuju area yang lebih luas, sementara kabel koaksial menjadi jalur terakhir yang menghubungkan ke rumah atau bisnis pengguna.
Dengan sistem seperti ini, penyedia layanan bisa memanfaatkan kapasitas besar dari serat optik tanpa harus sepenuhnya mengganti jaringan lama yang berbasis koaksial.
University of Texas at Austin juga mencatat bahwa, hybrid fiber coaxial adalah kombinasi teknologi yang mampu menghadirkan sebagian besar keunggulan fiber dengan biaya lebih rendah jika membandingkanya dengan jaringan fiber penuh.
Selain itu, sejak pertengahan 1990-an, banyak operator TV kabel menggunakan HFC untuk memperluas layanan internet berkecepatan tinggi.
Baca Juga : Mengenal Apa itu Beamforming
Komponen Utama dalam HFC
Struktur hybrid fiber coaxial adalah gabungan dari beberapa elemen seperti berikut.
- Headend: Pusat kontrol tempat sinyal TV, internet, dan telepon diproses.
- Serat Optik: Jalur backbone yang membawa sinyal dalam bentuk cahaya ke titik distribusi.
- Node Optik: Perangkat yang mengubah sinyal cahaya kembali menjadi sinyal RF untuk diteruskan melalui kabel koaksial.
- Kabel Koaksial: Penghubung dari node optik ke perangkat pelanggan, misalnya modem atau set-top box.
Di headend biasanya terdapat antena parabola, receiver, modulator, encoder, combiner, hingga transmitter. Semua bekerja bersama agar sinyal dapat mengalir dengan stabil.
Cara Kerja Hybrid Fiber Coaxial
Agar dapat memahami cara kerja HFC, Anda bisa membayangkan alurnya seperti rantai distribusi. Dari headend, sinyal berubah menjadi sinyal RF, lalu mentransmisikannya dalam bentuk cahaya lewat fiber optic.
Ketika tiba di node optik, sinyal tersebut dikonversi kembali menjadi RF dan dialirkan ke rumah pelanggan melalui kabel koaksial. Perangkat penerima di rumah, seperti modem atau set-top box pun akan menerjemahkan sinyal menjadi data yang bisa berguna untuk internet, TV, atau telepon.
Keunggulan dan Keterbatasan HFC
Hybrid fiber coaxial adalah teknologi yang mampu menyalurkan lebih banyak data bila membandingkan dengan jaringan koaksial murni. Bandwidth lebih besar, kualitas koneksi lebih stabil, dan jaringan yang mampu mengakomodasi layanan multimedia seperti video streaming, telekonferensi, hingga game interaktif.
Namun, ada keterbatasan yang perlu Anda catat. Di mana jaringan ini bisa rusak bila terkena sambaran petir, jumlah node tidak bisa diperluas sembarangan tanpa perubahan instalasi, serta biaya pembangunan di lingkungan tertentu bisa cukup tinggi.
Baca Juga : Apa Itu Adblock? Pengertian, Cara Kerja
Sudah Tahu Apa Itu Hybrid Fiber Coaxial?
Kesimpulannya, hybrid fiber coaxial adalah solusi jaringan yang mampu menghadirkan internet cepat dengan kombinasi teknologi serat optik dan kabel koaksial. Teknologi ini bukan hanya memberi kecepatan tinggi, tapi juga kestabilan koneksi untuk berbagai kebutuhan digital.
Berbicara tentang koneksi stabil, Anda bisa mencoba menggunakan layanan internet rumah dari Internetcepat.id. Tanpa FUP, layanan ini juga memberi kunjungan teknisi gratis dan support 24/7. Koneksinya sangat stabil dengan biaya bersahabat. Ayo, langganan dan dapatkan layanan internet terbaik di rumah Anda!