Internet Satelit: Definisi, Jenis, Keunggulan, dan

Mengenal Lebih Dekat Internet Satelit

Akses internet telah menjelma menjadi salah satu kebutuhan primer seiring kemajuan teknologi yang kian pesat. Namun, ketersediaan jaringan, terutama di pelosok, acap kali menjadi masalah akibat infrastruktur yang belum memadai. Latar belakang tersebut yang kemudian menjadi dasar kelahiran internet satelit.

Key Takeaways

  • Internet satelit adalah konektivitas yang mengandalkan data dari satelit yang orbitnya mengelilingi bumi.
  • Jenis satelit terdiri dari Satelit Geostasioner (GEO) dan Satelit Orbit Rendah (LEO).
  • Perangkat satelit merupakan solusi untuk area terpencil, terisolir, terdampak bencana, dan infrastruktur terbatas.

Apa itu Internet Satelit?

Secara sederhana, internet satelit adalah layanan internet yang disiarkan dari luar angkasa. Berbeda dengan internet konvensional yang mengandalkan infrastruktur fisik di darat, jenis internet ini bekerja dengan mengirimkan data dari perangkat pengguna ke satelit yang mengorbit bumi.

Kemudian, data tersebut diteruskan ke stasiun bumi (gateway) yang terhubung ke jaringan internet global. Proses ini memungkinkan koneksi di tempat-tempat yang tidak terjangkau oleh jaringan konvensional. Sebab itu, satelit menjadi sebuah revolusi dalam teknologi penyediaan konektivitas internet.

Jenis Satelit Internet

Setelah memahami apa itu internet satelit dan cara kerjanya secara singkat, berikut adalah dua jenis konektivitas yang akrab dengan label “internet dari langit” ini.

1. Satelit Geostasioner (GEO)

Satelit ini mengorbit bumi pada ketinggian sekitar 36.000 km dan memiliki kecepatan yang sama dengan rotasi bumi. Berkat posisi yang relatif statis, satelit GEO memiliki cakupan luas dan stabil. Namun, jaraknya yang sangat jauh menyebabkan sinyal mengalami latensi (keterlambatan) yang signifikan.

Kondisi latensi ini dapat memengaruhi aktivitas yang membutuhkan respons cepat, seperti bermain game online atau panggilan video. Hal ini menjadikannya kurang cocok untuk kebutuhan komunikasi dan aktivitas internet yang tinggi. Namun, dari segi biaya memang lebih ekonomis.

2. Satelit Orbit Rendah Bumi (LEO)

Jenis satu ini mengorbit jauh lebih dekat, sekitar 800-2.000 km di atas permukaan bumi. Jarak yang lebih pendek secara drastis mengurangi latensi, menjadikannya pilihan ideal untuk aktivitas real-time. Inilah yang melatarbelakangi LEO menjadi pilihan berbagai perusahaan global penyedia internet satelit.

Namun, meskipun berbeda dari segi jarak orbit, peralatan yang dibutuhkan untuk menggunakan kedua jenis konektivitas tersebut relatif sama. Ada tiga komponen utama, yaitu:

  • Antena parabola (piringan satelit) sebagai penangkap sinyal dari satelit.
  • Modem yang menerima sinyal dari antena parabola.
  • Router Wi-Fi yang menyebarkan koneksi di sekitar area, bisa indoor maupun outdoor.

Baca Juga : Mengenal Bandwidth Internet dan Perbedaan

Keunggulan dan Tantangan Internet dari Langit

Salah satu keunggulan utama dari satelit internet yang tidak mampu internet konvensional saingi adalah kemampuannya menyediakan konektivitas di lokasi terpencil. Ini sangat penting untuk perseorangan maupun sektor pertambangan, perkapalan, dan lainnya tanpa ketersediaan infrastruktur yang memadai.

Selain itu, internet satelit juga menjadi solusi cepat penyediaan akses komunikasi ketika jaringan terestrial mengalami gangguan akibat bencana alam atau pemadaman listrik. Namun, bukan berarti tidak ada tantangan yang menjadi hambatan krusial terhadap pengembangannya.

Pertama, biaya perangkat dan langganan bulanan tentu lebih mahal dari internet konvensional. Terlebih, teknologi ini masih terbilang baru di Indonesia sehingga penyedia dan teknisi sangat terbatas. Hal ini berpengaruh terhadap keterbatasan coverage area dan biaya eksternal yang melambung tinggi.

Kedua, kecepatan dan kualitas sinyal dapat dipengaruhi oleh kondisi cuaca ekstrem. Ketika hujan lebat dan angin kencang berlangsung, sinyal satelit otomatis terganggu, sehingga menurunkan kualitas koneksi atau bahkan pemutusan jaringan total sementara hingga cuaca membaik.

Terakhir, berbagai vendor satelit internet di Indonesia belum berani memberikan paket layanan unlimited, sehingga keleluasan konektivitas pelanggan terbatas dengan ketersediaan kuota. Hal ini tentu sangat membatasi aktivitas pelanggan, terutama yang membutuhkan dukungan internet dalam beraktivitas.

Baca Juga : Etika Berinternet: Kunci Menciptakan Lingkungan Online

Internet Satelit vs Internet Konvensional

Kehadiran satelit internet menjadi solusi tepat untuk kebutuhan akan ketersediaan konektivitas pada area terisolir, lokasi bencana, dan daerah yang belum memiliki infrastruktur telekomunikasi memadai. Namun, untuk wilayah dengan infrastruktur maju, tentu internet konvensional tetap lebih baik.

InternetCepat menjadi salah satu penyedia internet konvensional, tepatnya fiber optic terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan akses jaringan yang cepat, stabil, dan aman. Selain internet home untuk kebutuhan personal, tersedia layanan internetCepat Business yang andal untuk konektivitas kantor.

Menawarkan kuota tanpa batas (unlimited) tanpa FUP, Anda bisa memilih konektivitas antara 30-100 Mbps dengan biaya berlangganan mulai dari Rp600.000,00 per bulan. Jika ada kendala, nomor layanan pelanggan bersiaga selama 24 jam untuk memberikan solusi dan tindakan cepat!