Semakin meningkatnya peran internet dalam aktivitas sehari-hari seperti bekerja, belajar, berbisnis, hingga berkomunikasi membuat kebutuhan akan internet menjadi semakin penting. Perkembangan teknologi pun menghadirkan alternatif koneksi, seperti tethering vs hotspot, yang kini bersaing sebagai dua pilihan utama.
Key Takeaways:
- Tethering cocok untuk kebutuhan internet darurat dengan koneksi terbatas, sementara hotspot lebih ideal untuk penggunaan rutin dan multidevice.
- Hotspot dari ISP menawarkan koneksi lebih stabil dan aman daripada tethering berbasis jaringan seluler.
- Dari segi daya tahan, modem hotspot lebih efisien ketimbang perangkat tethering.
Pengertian Tethering vs Hotspot
Tethering adalah metode untuk menghubungkan perangkat yang memiliki akses internet ke perangkat lain yang membutuhkan koneksi. Contohnya, ponsel Anda yang menggunakan jaringan dari provider seluler dapat membagikan akses internet ke tablet PC yang tidak memiliki slot kartu SIM agar tetap terhubung ke internet.
Sementara itu, hotspot juga berfungsi membagikan koneksi internet, namun menggunakan jaringan dari penyedia layanan internet (ISP) yang terpancar melalui perangkat khusus bernama modem. Modem ini dapat menyalurkan internet ke banyak perangkat sekaligus dalam area tertentu, baik di dalam atau luar ruangan.
Berdasarkan mekanisme hotspot vs tethering di atas, jelas bahwa tethering adalah metode hotspot versi mobile, di mana perangkat seperti ponsel berperan sebagai modem. Namun, jangkauan dan kapasitas pengguna tethering lebih terbatas dari hotspot modem yang dirancang untuk cakupan lebih luas dan stabil.
Perbandingan Tethering vs Hotspot
Jika Anda masih ragu dalam menentukan apakah akan menggunakan tethering atau hotspot untuk membagikan koneksi internet, berikut ini adalah beberapa perbedaan dan perbandingan spesifik antara keduanya.
1. Jumlah Perangkat
Sebagaimana penjelasan di atas, tethering melalui perangkat seluler memiliki jumlah perangkat terhubung yang lebih terbatas. Meski Anda dapat mengatur agar jumlah koneksi tidak terbatas, tapi semakin banyak perangkat yang tersambung justru akan memperberat kinerja ponsel.
Sementara itu, modem untuk hotspot memang dirancang agar mampu melayani banyak koneksi tanpa menurunkan performa. Namun, modem internet bawaan ISP biasanya memiliki batasan jumlah perangkat yang bisa terhubung sesuai paket kecepatan yang Anda pilih. Misalnya, paket 10 Mbps idealnya digunakan untuk 5-8 perangkat.
2. Kecepatan dan Stabilitas
Perbedaan berikutnya yang perlu Anda perhatikan adalah kecepatan dan stabilitas koneksi internet. Tethering yang menggunakan jaringan seluler di Indonesia saat ini umumnya menggunakan jaringan 4G dengan kecepatan antara 20 Mbps hingga 100 Mbps, bahkan bisa mencapai lebih dari 10 Gbps jika menggunakan 5G.
Sementara itu, koneksi internet dari ISP biasanya menawarkan kecepatan mulai dari 10 Mbps hingga 300 Mbps. Dari sisi kecepatan, tethering dengan jaringan seluler tampak lebih unggul. Namun, jika berbicara tentang kestabilan tethering vs hotspot, justru ISP lebih dapat diandalkan.
ISP memiliki sistem pengelolaan bandwidth tersendiri untuk menghindari kepadatan trafik yang bisa memperlambat koneksi. Karena itulah, koneksi dari ISP cenderung lebih stabil daripada jaringan seluler yang menggunakan bandwidth umum. Tidak heran jika kecepatan jaringan seluler yang tinggi tetap terasa kurang stabil daripada koneksi dari ISP.
Baca Juga : 6 Cara Agar Internet Stabil dan
3. Keamanan
Menggunakan perangkat pribadi sehari-hari sebagai alat tethering sebenarnya cukup berisiko, meskipun sudah didukung oleh enkripsi WPA2 atau WPA3. Jaringan tetap bisa disusupi oleh perangkat asing, yang kemudian bisa membobol sumber koneksi internet dan mencuri data penting di dalamnya.
Hotspot menggunakan modem juga memiliki risiko serupa, namun umumnya memiliki sistem keamanan yang lebih canggih untuk mendeteksi dan memblokir perangkat mencurigakan secara otomatis. Selain itu, Anda bisa mengganti kata sandi secara berkala, sehingga tingkat keamanannya meningkat dan lebih sulit dibobol oleh peretas karena data akses yang terus berubah.
4. Daya Tahan Baterai
Perbedaan lain antara tethering vs hotspot juga terletak pada ketahanan baterai perangkat. Saat menggunakan tethering, perangkat utama yang membagikan koneksi internet akan lebih cepat kehilangan daya, apalagi jika banyak perangkat yang terhubung dan mengakses situs-situs berat.
Di sisi lain, modem hotspot biasanya beroperasi dengan bantuan sambungan listrik. Karena itu, sistem kerjanya lebih stabil dan baterainya pun cenderung lebih awet serta tahan lama.
Baca Juga : 6 Macam Layanan Internet Beserta Fungsinya
Tethering vs Hotspot, Pilih Mana?
Perbedaan antara tethering vs hotspot cukup mencolok, baik dari segi cara kerja, jumlah perangkat yang bisa terhubung, kecepatan dan kestabilan koneksi, hingga aspek keamanannya. Untuk keperluan mendesak, tethering bisa menjadi solusi terbaik. Namun jika Anda gunakan secara rutin, hotspot nirkabel dari ISP lebih baik.
Tidak perlu bingung mencari ISP yang cepat dan stabil. InternetCepat menawarkan layanan internet rumah dengan koneksi hotspot nirkabel berkecepatan mulai dari 50 Mbps hingga 300 Mbps, dengan tarif langganan mulai dari Rp299.000,00 per bulan.Menariknya, layanan ini tidak memiliki batasan kuota, sehingga Anda bisa mengakses internet tanpa khawatir terkena penurunan kecepatan akibat fair usage policy. Anda juga mendapat fasilitas perawatan jaringan seperti proteksi keamanan dan perbaikan koneksi secara gratis.